Tindakan tegas akan diambil pihak Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) terkait demonstrasi hari ini. Bahkan, tindakan tembak di tempat akan dilakukan jika para pendemo bertindak anarkis. “Kita (polisi) tidak akan melakukan itu (penembakan), malah kita akan memberikan pengamanan. Tapi kalau memang nanti terjadi tindakan anarkis yang berakhir dengan pembakaran gedung, kita diberi kewenangan. Karena itu bukan mau kita, itu semua berdasarkan UU,” tegas Kapoldasu Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, usai apel bersama antisipasi pengamanan penolakan BBM di lapangan Markas Komando (Mako) Brigadir Mobil (Brimob) Poldasu, Jalan Wahid Hasyim Medan, Minggu pagi. Wisjnu menambahkan, hari ini sekitar 26.600 massa yang akan turun ke jalan. Dan, jumlah itu bukanlah hal yang mudah untuk dihadapi. “Mereka akan melakukan pemblokiran jalan tol, bandara, dan banyak titik lain yang bakal menggganggu kelancaran dan ketertiban orang banyak. Untuk menyampaikan aspirasi tidak ada larangan, namun sampaikanlah aspirasi dengan santun dan sesuai dengan mekanisme hukum yang berlaku, dan tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan orang lain yang melakukan aktifitas. Saya mengimbau, silahkan melakukan aksi yang damai dan tidak anarkis. Apabila terjadi aksi anarkis, kami tidak segan-segan mengambil tindakan tegas,” bebernya.
Untuk mengantisipasi gerakan massa tersebut, pihaknya sudah melakukan tindakan preventif dengan terus melakukan rapat koordinasi. Namun, elemen massa tetap melakukan aksi demo menolak kenaikan harga BBM subsidi. Sebab, pengaruh kenaikan BBM berdampak kepada semua aspek di masyarakat.
Dijelaskannya, dalam aksi unjuk rasa itu, aktor yang selalu membuat keonaran hanya satu dan dua orang saja. “Jadi, orangnya tidak banyak. Kita berharap jangan membuat kota Medan tidak kondusif. Untuk itu, personel kepolisian di bawah kendali pimpinannya, sedangkan BKO TNI dibawah kendali kepolisian akan berjaga di tempat yang dituju. Pendemo merupakan rakyat yang ingin menyampaikan inspirasi,” cetusnya.
Sedangkan untuk seluruh kekuatan gabungan dari TNI-Polri, Sat Pol PP dan Dinas Perhubungan serta Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (Dinas P2K) serta Dinas Kesehatan Kota Medan, berjumlah sebanyak 3177 personil. “Personel gabungan mulai ditempatkan, Senin (26/3) di lokasi yang diperkirakan akan menjadi objek unjuk rasa seperti Gedung DPRD Sumut dan Kantor Gubernur Sumut (lainnya lihat grafis, Red),” ujarnya.
“Petugas yang di lapangan tidak ada yang menggunakan peluru tajam. Senjata diisi dengan peluru hampa dan peluru karet. Jika aksi massa yang sudah mulai anarkis, petugas mengambil tindakan pelumpuhan dengan penembakan tidak mematikan di bawah pinggang,” tegasnya.
Di tempat yang berbeda, Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu, Gatot Pujo Nugroho berharap ada mukzizat dari Tuhan agar semuanya baik-baik saja. Hal ini dia ungkapkan saat berdiskusi dengan segenap elemen mahasiswa, yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Medan, dan segenap unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD), di Gubernuran, Jalan Sudirman Medan, kemarin.
“Mana tahu ada mukjizat dari Tuhan, per 1 April ini tidak jadi naik,” ungkap Gatot saat memberikan tanggapannya mengenai rencana aksi besar-besaran, dalam rangka menolak kenaikan harga BBM, hari ini.
Kaum Buruh Siap Aksi hingga Jumat
Sebelumnya, gabungan buruh dari Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Serikat Perjuangan Seluruh Indonesia (SPSI), Serikat Buruh Republik Indonesia (SBRI), Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI), dan Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) Sejati mengatakan akan berkumpul di Lapangan Benteng Medan untuk selanjutnya menuju ke Kantor Gubernur Sumatera Utara (Gubsu).
Selain itu, buruh akan melakukan sweeping ke perusahaan-perusahaan yang tetap beroperasi terutama berlokasi di jalan lintas. Hal ini dilakukan agar seluruh buruh turut mendukung aksi ini dengan ikut turun ke jalan.
Humas Komite Aksi Pekerja/Buruh Sumatera Utara (KAPBSU), Herry mengatakan seluruh buruh akan turun ke jalan menolak kenaikan BBM karena akan berdampak negatif ke seluruh rakyat terutama buruh. Pasalnya, kenaikan minyak membuat biaya ongkos produksi industri naik. Kalau sudah begitu, buruh akan terancam terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dikatakan Herry, diperkirakan akan ada 10 ribu buruh yang tergabung dari tiga zona yaitu Tanjungmorawa, Medan, dan Belawan. Seluruhnya akan terus melakukan aksi sampai, Jumat (30/3) hingga akhirnya BBM batal dinaikkan.
Terpisah, sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adyaksa mengharapkan aksi buruh berjalan dengan baik dan tertib. Dengan begitu situasi aman di daerah ini tetap terjaga.”Kami tetap mendukung aksi buruh tapi penyampaian aspirasi hendaknya dilakukan dengan baik dan tertib sesuai dengan jalurnya,” katanya.
Menurutnya, dalam melakukan aksi masa diharapkan untuk pentingnya menjaga keamanan agar investor tidak membatalkan kedatangannya ke daerah ini. Investasi di Sumut akan terganggu jika buruh anarkis. “Kita tahu kenaikan bbm akan memberatkan tapi harus diingat bagaimana selanjutnya, jangan sampai membuat investasi menurun hanya karena tindakan anarkis,” ujarnya.
Aksi Dimulai Pukul 09.00 WIB
Ditempat terpisah, puluhan ribu massa yang berasal dari 93 organisasi lintas sektor menyatakan akan turun ke jalan. Mereka akan memulai aksi pada pukul 09.00 WIB dengan mengambil titik kumpul di Lapangan Merdeka Medan.
Hal ini disampaikan Pimpinan Aksi(Pias) Kongres Rakyat Sumatera Utara (Korsu) Ahmadsyah, didampingi Wakil Pimpinan Aksi (Wapias) Prabu Alam Syah, dalam rapat pemantapan aksi penolakan kenaikan harga BBM di FISIP USU, kemarin.
Besarnya jumlah massa ini bilang Ahmadsyah, diharapkan bisa terkonsolidasi dan terkontrol dengan baik, agar tidak cair dan tidak melakukan aksi provokasi untuk mencega chaos, atau kerusuhan dalam aksi nantinya.
Bahkan untuk memberikan perlindungan hukum, Ahmadsyah mengaku jika Korsu telah mempercayakan perlindungan hukum bagi seluruh massa dengan melakukan konsolidasi kepada tim advokat. “Kini jumlahnya 68 advokat yg sudah terorganosir, mudah2an bertambah lagi. Mulai jam 00.00 WIB nanti kita sudah standby. Semoga bisa berjalan damai dalam aksi kita nanti,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Kesper, Israel mengaku akan menurunkan 600 pengemudi angkutan untuk melakukan aksi mogok sebagai bentuk penolakan dengan kenaikan harga BBM. “Kita juga akan bergabung dengan Korsu untuk ikut melakukan aksi, dan diperkirakan 600 supir angkutan, akan kumpul mulai pukul 00.00 WIB di Bakumsu dan mereka nantinya tidak akan beroperasi dan ikut melakukan aksi sebagai bentuk dukungan penolakan BBM ini,”tegasnya.
Tidak hanya itu saja, selain kedua organisasi kendaraan umum, bahkan Roda Api yang selama ini dikenal sebagai kumpulan gank motor juga akan turut berpartisipasi mewakili suara rakyat. “Jadi mereka yang selama ini dianggap selalu meresahkan masyarakat karena ugal-ugalan maka besok (hari ini, Red) mereka akan kita arahkan ke aksi positif untuk memperjuangkan keinginan rakyat. Diperkirakan 200 orang akan turun dalam aksi ini nantinya,” ucap kordinator aksi Roda Api yang enggan menyebutkan identitasnya.
Untuk meminimalisasi adanya upaya provokatif dan berujung kerusuhan, Ahmadsyah mengaku menggunakan formasi karnaval (lihat grafis). Adapun negosiator yang akan dipilih yakni, Pahala Napitupulu, Eky, Anggiat Pasaribu, Victor, Heri. (adl/ari/uma).
Kesiapan Pengamanan
1. DPRD Sumut dikawal 468 personel gabungan
2. Bandara Polonia Medan dikawal 784 personel gabungan
3. Kantor Gubernur Sumut dikawal 439 personel gabungan
4. Bundaran Majestik dikawal 119 personel gabungan
5. Lapangan Merdeka Medan dikawal 109 personel gabungan
6. Kantor Walikota Medan dikawal 140 personel gabungan
7. Kantor PT Pertamina Unit Pemasaran I dikawal 105 personel gabungan
8. Tol Bandar Selamat dikawal 96 personel gabungan
9. Tol Amplas dikawal 30 personel gabungan,
10. Kantor Televisi Republik Indonesia (TVRI) dikawal 47 personel gabungan
11. Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi
dikawal 38 personel gabungan
12. BPN dikawal 25 personel gabungan
13. 88 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
dikawal 264 personel gabungan
14. 88 Kantor Konsulat Asing dikawal 125 personel gabungan
*Posmetro MEDAN